Sunday, June 14, 2015

Rumah Hati




Genap semusim sejak sunyi memintal usia
Derit lantai ini mengusikku sesekali
Membangunkan yang tergeletak rapi
Di sudut-sudut meja, di balik terali besi 

Gema detik seolah ingin menulis kembali
Sejarah dalam pigura
Setumpuk puisi
Sebuah janji 

Tiada suaramu bertandang malam ini
Semusim sudah, ternyata
Rasanya aku sengaja membiarkan debu-debu ini
Mengubur cerita yang pernah begitu nyaring terdengar 

Sejak itu, mawar pun enggan mekar
Aku sering duduk di depan barisan yang sejajar
Terkadang sembari menghapus merah yang menggores ujung jemari
Perih, namun ini adalah engkau 

Aku bisa menulis cerita lain, walau tak seindah takdir Tuhan
Setidaknya, untuk debar yang kian menampar
Hingga aku tak perlu lagi tersungkur keras
Ketika terbangun, nanti..

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search